TEHNIK DAN BUDIDAYA ANGGREK
Kita mengenal Tulip sebagai bunga khas Belanda, Indonesia
juga terkenal akan bunga anggrek sebagai ciri khas bunga asli Indonesia.
Indonesia memiliki berbagai macam jenis anggrek, dari mulai anggrek
yang sering dibudidayakan hingga anggrek hutan yang masih banyak
terdapat di hutan-hutan tropis Indonesia. Namun ternyata pengetahuan tentang budidaya
anggrek masih sedikit sekali di miliki oleh para petani bunga di Indonesia.
Bahkan teknik dan cara budidaya anggrek hanya sesuatu yang turun menurun
tanpa di sertai pembaharuan ilmu pengetahuan.
Ulasan tantang teknik dan cara budidaya anggrek masih terlampau sedikit untuk negara asal bunga Anggrek.
Ulasan tantang teknik dan cara budidaya anggrek masih terlampau sedikit untuk negara asal bunga Anggrek.
Di Indonesia anggrek telah di budidaya kan
sejak 50 tahun silam, sedangkan anggrek sendiri telah di kenal sejak 200
tahun silam. terdapat beberapa jenis anggrek di Indonesia termasuk jenis yang
indah antara lain: Vanda tricolor terdapat di Jawa Barat dan di
Kaliurang, Vanda hookeriana, berwarna ungu berbintik-bintik berasal dari
Sumatera, anggrek larat/Dendrobium phalaenopis, anggrek
bulan/Phalaenopsis amabilis, anggrek Apple Blossom, anggrek
Paphiopedilun praestans yang berasal dari Irian Jaya serta anggrek
Paphiopedilun glaucophyllum yang berasal dari Jawa Tengah.
Untuk dapat mememahami teknik dan cara budidaya anggrek
perlu di ketahui tentang sifat hidup anggrek
Tanaman anggrek dapat dibedakan berdasarkan sifat
hidupnya, yaitu:
- Anggrek
Ephytis
adalah jenis anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi
tidak merusak/merugikan yang ditumpangi. Alat yang dipakai untuk menempel
adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah
akar udara.
- Anggrek
semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada
pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditumpangi, hanya akar lekatnya
juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk
berkembang.
- Anggrek
tanah / anggrek Terrestris adalah jenis anggrek yang
hidup di atas tanah.
Anggrek memiliki manfaat selain
sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mempunyai keindahan, baunya yang khas
juga anggrek bermanfaat sebagai campuran ramuan obat-obatan, bahan
minyak wangi/minyak rambut. Tanaman anggrek banyak di tanam di
Eropa terutama Inggris, sedangkan di Asia adalah Muangthai. Di Indonesia, anggrek
banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra ataupun di Irian Jaya.
Teknik dan cara budidaya anggrek perlu mengetahui iklim yang
paling sesuai untuk anggrek
Iklim yang berpengaruh dalam Teknik dan cara budidaya
anggrek adalah:
- Angin tidak dan curah hujan
terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek.
- Sinar matahari sangat
dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-beda
tergantung pada jenis tanaman anggrek.
- Suhu minimum untuk pertumbuhan
anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam berada di bawah 12,7
derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek
(di dataran tinggi Dieng).
- Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana
basah terus menerus, akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari
65-70 %.
Mengetahui iklim yang paling sesuai
bagi anggrek dapat memperkaya teknik dan cara budidaya anggrek
bagi petani bunga.
Teknik dan cara budidaya anggrek juga mengenalkan kepada kita
jenis-jenis media sebagai tempat tumbuh anggrek. karena anggrek tidak berdiri
sendiri, anggrek merupakan bunga hias berupa benalu yang hidup dan berkembang
dari tanaman ataupun benda lain. Media tumbuh anggrek yaitu ;
- Media untuk anggrek Ephytis
dan Semi Ephytis terdiri dari:
·
- Serat Pakis yang telah
digodok.
- Kulit kayu yang dibuang
getahnya.
- Serabut kelapa yang telah
direndam air selama 2 minggu.
- Ijuk.
- Potongan batang pohon enau.
- Arang kayu .
- Pecahan genting/batu bata.
Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan
akarnya.
Untuk anggrek Semi Epirit
yang akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan
tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun-daunan.
- Media untuk anggrek
Terrestria
·
- Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu
ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis
dan lainnya.
- Media untuk anggrek semi
Terrestria
Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak
besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan
genting, serabut kayu, serat pakis dan lainnya. Derajat keasaman air tanah yang
dipakai adalah 5,2.
Untuk mencapai keberhasilan dan
kematangan dalam teknik dan cara budidaya anggrek adalah ketinggian
Tempat. Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan
menjadi 3 macam yaitu:
- Anggrek
panas
(ketinggian 0-650 m dpl)
- Anggrek
panas
memerlukan suhu udara 26-30 derajat C pada siang hari, 21 derajat C pada
malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek
ini adalah:
- Dendrobium
phalaenopsis
- Onchidium
Papillo
- Phaphilopedillum
Bellatum
- Anggrek
sedang
(ketinggian 150-1500 m dpl)
- Anggrek
sedang
pada suhu udara siang hari 21 derajat C dan 15-21 derajat C, pada malam
hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl.
- Anggrek
dingin
(lebih dari 1500 m dpl)
- Anggrek
dingin
jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 derajat C di
siang hari dan 9-15 derajat C pada malam hari, dengan ketinggian ≥ 1500 m
dpl. Contoh: anggrek jenis Cymbidium.
Teknik dan Cara Budidaya Anggrek terkait langsung dengan
kualifikasi dan kualitas bibit yang digunakan
Persyaratan Bibit : Bibit anggrek yang baik,
sehat dan unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu: bentuk batang kuat,
pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat dan indah.
Penyebaran Biji : Bibit anggrek berasal dari
biji yang disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek sebagai berikut:
- Peralatan yang digunakan untuk
penyebaran biji harus bersih.
- Mensterilkan biji
Sebelum biji disebar harus
disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan dalam 100 cc air kemudian
saring kertas filter, dimasukkan ke dalam botol. Biji dimasukan dalam botol dan
digojog 10 menit. (biji anggrek yang semula kuning kecoklatan berubah warna
menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang dan diganti dengan aquades, digojog
berulang kali (2-3 kali).
Di dalam Teknik dan Cara Budidaya
Anggrek perlu di perhatikan proses Penyebaran biji anggrek : Botol-botol yang telah disterilkan
dapat digunakan untuk menyebaran biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher
botol dipanaskan di atas lampu spritus untuk menghilangkan kuman. Untuk
memasukan biji anggrek ke dalam botol digunakan pipet yang dibersihkan dulu
dengan cara pemanasan di atas lampu spritus sampai merah kemudian dicelup
kedalam spritus. Botol yang telah terbuka kemudian diisi biji anggrek dan
diratakan keseluruh permukaan alas makanan yang telah disediakan. Sebelum botol
ditutup kita panaskan lagi di atas spritus kemudian ditutup kembali.
Teknik Penyemaian Benih sangat di
perlukan untuk menambah keahlian dalam Teknik dan Cara Budidaya Anggrek :
- Memeriksaan dengan mikroskop,
baik atau tidaknya biji anggrek, yang kosong berwarna putih dan
yang isi kuning coklat/warna lain.
- Mempersiapkan botol yang
bermulut lebar bersih dan tidak berwarna agar dapat meneruskan cahaya
matahari yang dibutuhkan dan mudah dilihat.
- Tutup
botol dari kapas digulung-gulung sampai keras, ujung diikat tali untuk memudahkan
dicopot kembali, atau kain sisa yang dipotong potong. Kerapatan tutup
botol menjaga agar bakteri/jamur tidak masuk sehingga tidak terinfeksi atau
terkontaminasi.
- Mempersiapkan
lemari kaca (ent-kas) yang bersih dari bakteri/jamur dengan kain yang
sudah dicelup formalin udara dalam lemari disterilkan dengan kapas dipiring
dituangi formalin supaya menguap mensterilkan kaca (ent-kas).
- Pembuatan
sterilsasi alas makanan dan untuk membuat alas makanan anggrek biasanya
dipakai resep Khudson C (NORTHEN) 12 yaitu:
·
o Ca(NO3)2H2O : 1,00 gram
o KH2PO4 : 0,25 gram
o MgSO47H2O : 0,25 gram
o (NH4)2SO4 : 0,25 gram
o Saccharose : 20 gram
o FeSO4 4H2O : 0,25 gram
o MnSO4 : 0,0075 gram
o Agar-agar : 15-17,5 gram
o Aquadest : 1000 cc
o Pembuatan alas makanan diperlukan pH
5,2, dipergunakan pH meter/kertas pH ekstil/Indikator Paper.
o Sterilisasi dengan cara dipanaskan
dalam Autoclaf yang sampai 110 derajat C selama setengah jam atau dengan
dandang kemudian diletakan pada tempat bersih, dengan posisi miring, sehingga
makanan setinggi 1/2-2/3 tinggi botol (dari alas sampai ke leher botol) dan
didiamkan selama 5-7 jam untuk mengetahui sterilisasi yang sempurna.
Point lain dalam Teknik dan Cara
Budidaya Anggrek adalah Pemindahan Bibit : Setelah tanaman di dalam botol
berumur 9-12 bulan terlihat besar, tumbuh akar. Dalam tingkat ini bibit sudah
dapat dipindahkan kedalam pot penyemaian yang berdiameter 7 cm, 12 cm atau 16
cm yang berlubang. Siapkan pecahan genting, dan akar pakis warna coklat, di
potong dengan panjang 5-30 mm sehingga serabutnya terlepas satu sama lainnya.
Sebelum dipakai terlebih dulu dicuci bersih dan biarkan airnya hilang. Akar
pakis setelah dicuci, direndam dulu dalam alas makanan selama 24 jam yang
berupa:
- Urea atau ZA : 0,50 mg
- DS, TS atau ES : 0,25 mg
- Kalium sulfat atau K2SO4 : 0,25
mg
- Air : 1000 cc
Alaternatif lain sebagai alas
makanan, dapat juga dipakai pupuk buatan campuran unsur N, P, K perbandingan
60:30:10 atau dapat juga digunakan pupuk kandang yang telah dicampur pakis
dengan perbandingan pakis: pupuk kandang = 4:1. Selain itu dapat digunakan
kulit Pinus yang di potong kecil sebesar biji kacang tanah, yang telah direndam
dalam alas makanan seperti akar pakis selama 24 jam. Untuk isian pot ini dapat
juga digunakan arang kayu bakar/serabut kelapa yang dipotong-potong sebesar ibu
jari. Pot yang disiapkan diisi dengan pecahan genting 1/3 tinggi pot/layah,
kemudian isi remukan pakis tersebut setinggi 1 cm di bawah tepi pot/layah
(tidak perlu dipadatkan).
Pemindahan bibit anggrek ke
dalam pot dilakukan dengan mengeluarkan tanaman di botol dengan memasukkan air
bersih ke dalam botol. Dengan kawat bersih berujung seperti huruf U, tanaman
dikeluarkan satu persatu (akar lebih dahulu). Setelah keluar tanaman dicuci
kaporit 1 % kemudian dengan air bersih. Seedlings (semaian) ditanam dalam pot
dengan rapat. Apabila di dalam botol sudah terjadi kontaminasi jamur sebaik
lebih dulu direndam di dalam antibiotic (penicillin, streptomycin yang telah
lewat expirydatenya) 10 menit baru ditanam.
Pemindahan dari Pot Penyemaian : Setelah tanaman pada pot penyemaian
cukup tinggi, maka tanaman dipindahkan ke pot biasa yang berdiamater 4-6 cm,
yang berisi potongan genting/batu bata merah, kemudian beri pakis/kulit pinus
yang telah direndam dalam alas makanan sampai 1 cm di bawah tepi pot.
Pengolahan Media Tanam termasuk
dalam strategi Teknik dan Cara Budidaya Anggrek : Media tanam untuk tanaman anggrek
tanah dibedakan:
- Tanaman
dalam pot (dengan diameter 7-30 cm tergantung dari jenis tanaman).Apabila
diameter pot dipilih 25-30 cm maka perlu dipasang tiang di tengah-tengah pot,
kemudian pot diisi pecahan genting. Anggrek di letakkan di tengah
dan akarnya disebar merata dalam pot, kemudian batang anggrek diikat pada
tiang. Pot diisi pupuk kandang yang telah dicampur sesuai dengan komposisi
kira-kira 2/3 dari pot.
- Media
tanam dalam tanah dengan sistim bak-bak tanam. Bak terbuat dari batu bata
merah panjang 2 m lebar 40 cm dan tinggi bak 2 lapis batu bata merah.
Pembuatan bak ini di atas tanah untuk menghindari dari kebecekan, di tanah
kering digali sedalam 10-20 cm kemudian diberi bata ukuran 40 cm x 2 m dan
jarak antara pembantas dengan yang lain 3 cm. Tiang penahan dibuat 4 buah
yang ditancapkan ke dalam tanah dengan ketinggian masing-masing 1,5 m.
Antara tiang satu dengan yang lain dihubungkan dengan kayu sehingga
keempat tiang tersebut merupakan suatu rangkaian.
Teknik Penanaman dalam Teknik dan
Cara Budidaya Anggrek :
Penanaman tanaman anggrek,
disesuaikan dengan sifat hidup tanaman anggrek,yaitu:
- Anggrek
Ephytis adalah anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak
merusak/merugikan yang ditumpangi atau ditempelin. Alat yang dipakai untuk
menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan
adalah akar udara.
- Anggrek
semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada
pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditempel, hanya akar lekatnya
juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk
berkembang.
- Anggrek
tanah/anggrek Terrestris.
Teknik dan Cara Budidaya Anggrek
Juga harus mengetahui proses Pemeliharaan Tanaman
- Penjarangan
dan Penyulaman Anggrek : Penjarangan dan penyulaman dilakukan pada tempat yang
disesuaikan dengan jenis anggrek, yang sifatnya epphytis atau anggrek
tanah.
- Penyiangan
Anggrek :
Untuk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada kondisi di dalam
botol kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot yang sudah disediakan sesuai
jenis anggrek.
- Pemupukan
Anggrek :
Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar yang meliputi:
C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan
dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dst.
Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah,
berupa gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya.
Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu :
- Pemupukan
untuk bibit Anggrek (seedlings) dengan N, P, K. Perbandingan N:P:K=6:3:1.
Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk pembentukan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari pupuk ZA/urea, untuk P dipakai
pupuk ES; DS; TS, dan K dari Kalium Sulfat (K2SO4).
- Pupuk-pupuk
buatan yang mengandung N, P, K:
1. Urea : 0,6 gram untuk 1 liter air
2. ES : 0,3 gram untuk 1 liter air
3. ZK : 0,1 gram untuk 1 liter air
Pemupukan Anggrek untuk ukuran sedang (mid-size)
dengan N, P, K. Perbandingan N:P:K=3:3:3 yang sama banyak disini tidak
memerlukan tambahan pupuk, maka dapat dususun sendiri pupuk yang mengandung N,
P, K dengan cara misalnya :
1. Urea : 0,3 gram untuk 1 liter air
2. DS : 0,3 gram untuk 1 liter air
3. K2SO4 : 0,3 gram untuk 1 liter
air
Pemupukan Anggrek untuk ukuran
berbunga (flowerings-size) Tanaman yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan
N:P:K= 1:6:1.
Teknik pemberian pupuk buatan untuk
anggrek adalah:
- Dalam
bentuk padat/powder yang dilakukan dengan menaburkan secara hati- hati,
jangan tersangkut pada daun/batangnya yang menyebabkan daun/batang tadi
dapat terbakar.
- Disiramkan,
yang mana anggrek dapat menyerap air dan garam-garam yang terlarut
di dalamnya. Cara ini banyak dilakukan dimana-mana.
- Penyemprotan,
cara ini sangat baik apabila terjadi pembusukan akar didalamnya, maka
akarnya ditutup plastik.
- Pupuk
kandang yang sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing,
ayam dan lain-lain. Kebaikan pemakaian pupuk kandang selain mengandung
bermacam-macam unsur yang dibutuhkan oleh tanaman juga sangat membantu
dalam penyimpanan air, apalagi pada musim kemarau.
Keburukan dari pupuk kandang ini
adalah di dalam kotoran banyak bateri yang mengandung jamur. Untuk itu
dianjurkan disangan lebih dahulu untuk menghilangkan jamur/bakteri di dalamnya.
Pemupukan tanaman lebih baik dilakukan pada waktu pagi-pagi atau pada sore hari
sekitar pukul 5.00 sore.
Pengairan dan Penyiraman Tanaman
Anggrek
: Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:
- Air
Ledeng, baik untuk menyiram karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi maka
perlu diturunkan dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yangbaik
sekitar 5,6-6.
- Air
sumur, baik untuk menyiram karena banyak mengandung mineral dari tanah
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan
pHnya.
- Air
hujan, yang ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik untuk menyiraman.
- Air
kali/air selokan, tetapi kita tidak tahu pasti apakah air itu mengandung
jamur, bakteri/lumut yang bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat
dari sudut isi makanan mungkin cukup baik.
Hal perlu diperhatikan bagi petani
anggrek adalah mengetahui sifat-sifat dari isian pot supaya bisa mengatur
banyaknya air untuk menyiram. Adapun macam isian pot dan sifat diuraikan
sebagai berkut:
- Pecahan
genting/pecahan batu merah, yang mana mudah menguapkan air dan sifat
anggrek yang tidak begitu senang dengan air sehingga tidak mudah untuk lumutan.
Untuk pecahan genting lebih kecil daya serapnya lebih banyak dan untuk
siraman lebih sedikit.
- Potongan
sabut kelapa, pemakaian serabut kelapa lebih baik untuk digunakan di
daerah panas karena menyimpan air, tetapi kalau penggunaan di daerah dingin
tidak menguntungkan karena mudah busuk.
- Remukan
akar pakis yang hitam, keras dan baru tidak mudah untuk menyerap air,
setelah beberapa bulan banyak menyerap air. Akar pakis yang coklat dan lunak
lebih mudah menyerap dan menahan air.
- Potongan
kulit pakis, dimana media ini sukar sekali untuk penyerapan air, mudah
terjadi penguapan. Jika potongannya besar, penyerapan kecil dan jika potongan
kecil penyerapan air lebih banyak.
Bagi tanaman yang sudah besar
pedoman penyiramannya 3-7 hari sekali musim hujan dan 1-3 hari sekali pada
musim hujan.
Waktu Penyemprotan Pestisida Bagi
Tanaman Anggrek : Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari,
lebih baik pada sore hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek
sehat, dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman
anggrek terserang hama perlu dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan jangka
waktu tertentu (untuk kutu) daun seminggu sekali. Adapun jenis insektisida dan
dosis yang digunakan untuk hama antara lain:
- Orthene
75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun
- Bayrusil
250 EC dosis 2 cc/liter air untuk ulat pemakan daun
- Malathion
dosis 3 gram/liter air untuk ulat, kumbang, kutu
- Kelthane
dosis 2 gram/liter air, untuk kutu
- Metadeks
dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan bekicot
air
- Falidol
E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan
bekicot air
Untuk hama bekicot ada 2 cara
pengendaliannya yaitu:
- Menyebarkan
obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat Metadeks ke
dedak halus di tambah air sedikit.
- Membuat
larutan 1 cc Dieldrin 50% 25 EP dicampur dengan 1 liter air atau 6-8 cc
Folediol E 605 kedalam air 10 liter. Kemudian pot tanaman anggrek direndam
dalam larutan tersebut selama beberapa waktu dan diulang satu minggu sekali.
Teknik dan Cara Budidaya Anggrek
perlu di pelajari bagi para petani anggrek. Teknik dan Cara Budidaya Anggrek
yang baik akan memperbaiki produkstivitas dan hasil yang di peroleh bagi petani
anggrek. Teknik dan Cara Budidaya Anggrek ini di sajikan untuk kepentingan
kemajuan petani anggrek Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
- Osman,
Fiyanti, Indah Prasasti (1989) Anggrek Dendrobium, Jakarta Penebar Swadaya
IKAPI 219 hal.
- Tim
Red. Trubus (1997) Jakarta. Anggrek Potong Penebar Swadaya 34 hal.
- Agribisnis
Tanaman Hias, F.Rahardi, Sri Wahyuni, Eko M. Nurcahyo, Penerbar Swadaya
1993
- Budidaya
Tanaman Anggrek – Departemen Pertanian 1987, 63 hal.
- Merawat
Anggrek , Sutarni M. Soeryowinoto, Penerbit Yayasan Kanisius, 87 hal. Jakarta,
Februari 2000
Sumber : Sistim Informasi Manajemen
Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS
Editor : Kemal Prihatman
Technorati
: Anggrek,
Budidaya Anggrek, Cara Budidaya Anggrek, Tanaman
Angrek, Teknik Budidaya Anggrek
Del.icio.us : Anggrek, Budidaya Anggrek, Cara Budidaya Anggrek, Tanaman Angrek, Teknik Budidaya Anggrek
Zooomr : Anggrek, Budidaya Anggrek, Cara Budidaya Anggrek, Tanaman Angrek, Teknik Budidaya Anggrek
Flickr : Anggrek, Budidaya Anggrek, Cara Budidaya Anggrek, Tanaman Angrek, Teknik Budidaya Anggrek
Del.icio.us : Anggrek, Budidaya Anggrek, Cara Budidaya Anggrek, Tanaman Angrek, Teknik Budidaya Anggrek
Zooomr : Anggrek, Budidaya Anggrek, Cara Budidaya Anggrek, Tanaman Angrek, Teknik Budidaya Anggrek
Flickr : Anggrek, Budidaya Anggrek, Cara Budidaya Anggrek, Tanaman Angrek, Teknik Budidaya Anggrek
0 komentar:
Posting Komentar
Sumba Island